Keislaman Abdurrahman bin 'Auf sejak dini menjadikan beliau pribadi yang paling pertama mengahdapi kerasnya penentangan dari penduduk Quraisy Mekkah, sehingga akhirnya beliau dan beberapa sahabat lainnya diizinkan oleh Rasulullah SAW berhijrah ke Habsyah pada gelombang pertama. menurut para ulama, pemilihan kota Habsyah (Ethiopia) sebagai tijuan hijrah pada waktu itu disebabkan Habsyah merupakan sebuah negara yang tidak mempunyai ikatan diplomasi dengan negara-negara Arab, sehingga dalam hukum internasional di era modern disebutkan bahwa negara yang tidak mempunyai hubungan diplomatik maka tidak boleh melakukan ekstrsdisi terhadap orang yang berlindung didalam negaranya. dan ini merupakan pemilihan yang sangat tepat oleh Rasulullah SAW dan diceritakan bahwa ketika utusan Quraisy membujuk Najasyi agar mengusir para Muhajirin dari bumi Habsyah, beliau berkata "saya tidak akan melakukan (mengusir mereka) kecuali setelah mengetahui alasan daripribadi tersebut". Dan ternyata setelah mendengarkan penjelasan dar ja'far bin Abi Thalib, Najasyi mengembalikan semua hadiah dari kaum Quraisy dan mengusir mereka dan menjamin keamanan kaum muslimin muhajirin di Habsyah.