^INI SEMUA UNTUK MENYENANGKAN HATI NABI MUHAMMAD SAW^;

Thursday, 12 September 2013

Akhlak Mulia



١ .قَلَ تَعَلَ (: وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ).

٢.وَ قَلَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ :( سُوْءُ الْخُلْقِ يُفْسِدُ الْعَمَلَؤكَمَايُفْسِدُ الْخَلُّ الْعَسَلَز).

٣. وَقَلَ حَكِيْمٌ : مَنْ سَاءَ خُلُقُهُ، ضَاقَ رِ زْ قُهُ.


  1. Allah SWT Berfirman : “sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imron : 159).
  2. Rasulullah SAW Bersabda : “kejelekan akhlak merusak amal baik, sebagaimana cuka merusak madu”.
  3. Seorang hakim berkata : “Barangsiapa yang buruk akhlaknya, pasti sempit rezekinya.


Melakukan sesuatu dengan baik dan meninggalkannya pula dengan baik

Sebagaimana amal shaleh yang engkau lakukan karena Allah SWT, maka hal itu harus dilakukan dengan baik. Begitu juga segala perbuatan haram, syubhat dan syahwat yang engkau tinggalkan karena Allah SWT, hal itu juga harus ditinggalkan dengan baik pula.

Arti meninggalkan dengan baik adalah meninggalkannya dengan penuh keikhlasan, ketakutan, rasa malu dan pengagungan karena Allah SWT semata, bukan karena malu terhadap makhluk atau takut atau mencari perhatian mereka. Apabila engkau telah meninggalkannya secara dzahir, jangan samapi hal ini terlintas kembali dalam hatimu sehingga dirimu tertarik untuk melakukannya kembali.

Para ulama juga ada yang mengartikan untuk meninggalkannya dengan baik adalah berpindahnya dirimu dari tempat-tempat yang kiranya dapat menjerumuskanmu ke dalamnya. Serta tidak bergaul dengan orang-orang yang akan mengajakmu ke dalamnya atau bergaul dengan teman-teman jahat yang akan menggiringmu mendekatinya. Sadarilah bahwa hanya Allah SWT yang dapat member taufik. WAllahu’alam…

Merenungkan Keadaan Di Akhirat

Apabila engkau ingin mengetahui ilmu dan amalan yang paling bermanfaat dan penting bagimu, maka renungkanlah bahwa kelak engkau akan meninggal dunia, dan engkau akan menhadap kepada Allah SWT, lalu Allah SWT akan menanyaimu seluruh ilmu, amal perbuatanmu, dan keadaanmu, hingga kemudian engkau akan digiring menuju surga atau neraka-Nya.

Maka hal yang terpenting dan berguna pada saat perenungan tersebut adalah hal-hal yang paling layak untuk engkau lakukan dan engkau melaziminya. Sedangkan hal-hal yang tidak penting dan tidak bermanfaat yang engkau jumpai saat perenungan itu, maka hendaknya engkau tinggalkan dan tidak engkau lakukan.