Berabad-abad lamanya kota suci itu (Jerussalem) berada di kekuasaan islam, tetapi penduduknya bebas memeluk agama dan melaksanakan ajaran agamanya masing-masing tanp[a ada gangguan. Orang-orang nasrani dari seluruh dunia juga bebas datang untuk melakukan upacara keagamaannya. oran-orang nasani dari eropa datang mengerjakan ibadah dalam jumlah rombongan yang besar dengan membawa obor dan pedang seperti tentara. Sebagia dari mereka memainkan pedang dengan dikelilingi pasuykan gendang dan seruling dan diiringi pula oleh pasukan bersenjata lengkap.
sebelum Jerussalem dikuasai kerajaan Seljuk pada tahun 1070 M, upacara seperti itu dibiarkan oleh umat islam, karena dasar toleransi agama. Setelah kerajaan Seljuk memerintah, upacara seperti itu dilarang dengan alasan keselamatan. Mungkin karena upacara tersebut semakin berbahaya. Lebih-lebih lagi kumpulan yang mengambil bagian dalam upacara itu sering menyebabkan pergaduhan dan huruhara. Disebutkan bahwa pada tahun 1064 M ketua Uskup memimpin pasukan sebanyak 7000 orang yang terdiri dari kumpulan Baron-baron dan para pasukan yang telah menyerang orang-0orang Arab dan orang-orang Turki.
sebelum Jerussalem dikuasai kerajaan Seljuk pada tahun 1070 M, upacara seperti itu dibiarkan oleh umat islam, karena dasar toleransi agama. Setelah kerajaan Seljuk memerintah, upacara seperti itu dilarang dengan alasan keselamatan. Mungkin karena upacara tersebut semakin berbahaya. Lebih-lebih lagi kumpulan yang mengambil bagian dalam upacara itu sering menyebabkan pergaduhan dan huruhara. Disebutkan bahwa pada tahun 1064 M ketua Uskup memimpin pasukan sebanyak 7000 orang yang terdiri dari kumpulan Baron-baron dan para pasukan yang telah menyerang orang-0orang Arab dan orang-orang Turki.