Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang menurunkan barakah dari sisi-Nya kepada mereka yang Ia sendiri menghendakinya. Limpahan shalawat dan salam ke atas penghulu sekelian Nabi dan Rasul, Saiyyidina wahabibina wa safi’una wa maulana MuhammadSAW. yang menjadi bukti kewujudan barakah di dalam kehidupannya, juga ke atas keluarga dan para sahabat dan seluruh pengikutnya yang mempersaksikan dan menimba barakah dari sisinya.
Kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan memberikan nikmat yang tiada terhingga bagi kita sehingga dapat mendalami ilmu-ilmu Allah SWT. yang berkurun-kurun lamanya telah diwarisi oleh para ulama, wali-wali dan orang-orang shaleh sehingga kita dapat mengamalkannya dalam rangka kita meningkatkan tahap pengabdian kita terhadap Allah SWT.
Walī (Wali Allah atau Walīyu 'llāh), dalam bahasa Arab berarti adalah 'seseorang yang dipercaya' atau 'pelindung', makna secara umum menjadi 'Teman Allah' dalam kalimat walīyu 'llāh. Al Qur'an menjelaskan Waliallah memiliki arti orang yang beriman dan bertakwa. Kata Al Waliy, yang terambil dari akar kata wau, lam, ya, makna dasanya adalah 'dekat'. Maksudnya dekat dengan Allah.
“Ingatlah sesungguh wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran pada mereka
dan tidak pula mereka bersedih hati. Yaitu orang-orang yg beriman
dan mereka selalu bertakwa.”
(Yunus 10:62 - Al-Furqan dalam kitab Majmu’atut Tauhid hal. 339)
Wali Allah adalah orang-orang yang selalu dilindungi dan diberi pertolongan
oleh Allah.
"Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)." (Q.S. Al Baqarah 2:257).
Dari Abu Hurairah ia berkata: telah bersabda Rasulullah shalalahu ‘alaihi wa sallam:
“Sesungguhnya Alloh telah berfirman: Barangsiapa yang memusuhi Waliku maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang kepadanya, dan tidaklah seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan senantiasa seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya jadilah aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, dan sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepadaKu pasti Aku akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan dariKu pasti Aku akan melindunginya”.
Allah akan melindunginya saat akan terjerumus pada jebakan setan sehingga
terhindar dari bahaya yang akan merusak kehidupannya.
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, bila mereka ditimpa was-was
dari setan,mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga
mereka melihat kesalahan-kesalahannya". (Q.S. Al A'raf 7:201)
Wali Allah adalah orang yang beriman dan bertaqwa sehingga hidupnya tidak ada kekhawatiran dan ketakutan karena yakin akan pertolongan dan perlindungan Allah SWT.
"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa." (Q.S.Yunus 10:62-63).
"Sesungguhnya penolong-penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk(kepada Allah)." (Q.S. Al Maidah 5:55).
Wali bukanlah turunan atau warisan dari orang tuanya yang menjadi wali. Siapa pun yang bersungguh-sungguh di jalan Allah dalam keadaan iman dan takwa,
Allah akan selalu memberikan hidayah (petunjuk).
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridoan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik."
(Q.S.Al Ankabut 29: 69).
Orang yang mendapatkan hidayah dan anugerah Allah hidupnya senantiasa ada dalam kebaikan dan kebenaran (ada dalam keadaan fitrah/suci). Wali Allah adalah orang yang dicintai Allah, dan cinta Allah dapat diraih oleh orang yang menyucikan dirinya.
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai
orang-orang yang menyucikan diri." (Q.S. Al Baqarah 2:222)
Allah telah menyebutkan ciri para wali-Nya dalam firmannya,
“Ingatlah, sesungguhnya para wali-wali Allah Mereka tidak merasa takut dan tidak pula merasa sedih. Yaitu orang-orang yang beriman lagi bertaqwa”.
(QS Yunus: 62-63).
Komentar :
Post a Comment