^INI SEMUA UNTUK MENYENANGKAN HATI NABI MUHAMMAD SAW^;

Thursday 18 August 2011

Shalahuddin Al-Ayyubi (bagian 1)

Sholahuddin Ayyubi atau saladinatau salah ad-din merupakan seorang jendral perang dan pejuang muslim kurdi dari tikrit daerah (daerah utara irak saat ini). beliau mendirikan Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Suriah, Sebagian Yaman, irak, Mekkah, Hejaz dan Diyar Bkar. Sholahuddin terkenal di dunia Muslim dan kristen kepemimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada saat ia berperang melawan tentara salib. sultan Shalahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulama. ia memberikan catatan kaki berbagai macam penjelasan dalam kitab Hadits Abu Dawud.

Sholahuddin Al-Ayyubi terlahir dari keluarga Kurdish di kota tirkit (140 km barat laut kota baghdad) dekat sungai Tigris pada tahun 1137 M. Masa kecilnya selama sepuluh tahun dihabiskan belajar di Damaskus di lingkungan anggota Dinasti Zangid yang memerintah Syria, yaitu Nur Ad-Din atau Nuruddin Zangi. 

Sholahuddin Al-Ayyubi atau tepatnya Sholahuddin YUsuf bin Ayyub, salah Ad-Din Ibn Ayyub atau saladin/salahudin (menurut lafal orang barat) adalah salah satu pahlawan besar dalam tharikh (sejarah) islam. satu konsep dan budaya dari pahlawan perang ini adalah perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang kita kenal dengan sebutan maulud atau maulid, berasal dari kata milad yang artinya tahun, bermakna seperti pada istilah ulang tahun. berbagai perayaan ulang tahun dikalangan/organisasi muslim sering disebut sebagai milad atau miladiyah, meskipun maksudnya adalah ulang tahun menurut penanggalan kalender masehi.



Selain belajar islam, Sholahuddin pun mendapat pelajaran kemiliteran dari pamannya Asaddin Shirkuh, seorang panglima perang turki seljuk. kekhalifahan bersama dengan pamannya Sholahuddin meguasai Mesir, dan mendeposisikan sultan terakhir dari kekhalifahan Fatimid (turunan dari fatimah Az-Zahra, Putri Nabi Muhammad SAW).

Shalahuddin Al-Ayyubi sebenarnya hanya nama julukan dari Yusuf bin Najmuddin. Sholahuddin merupakan nama gelarnya, sedangkan Al-Ayyubi nisbah keluarganya. Beliau sendiri dilahirkan pada tahun 532 H/1138M di tirkit, sebuah wilayah kurdi di utara Iraq.

Sejak kecil Shalahuddin sudah mengenal kerasnya kehidupan. pada usia 14 tahun, sholahuddin ikut kaum kerabatnya ke Damaskus, menjadi tentara sultan Nuruddin, penguasa suriah waktu itu. karena memang pemberani, pangkatnya naik setelah tentara Zangi yang dipimpin oleh pamannya sendiri, Shirkuh, berhasil memukul mundur pasukan Salib (crusaders) dari perbatasan Mesir dalam serangkaian pertempuran.

Pada tahun 1169, Sholahuddin diangkat menjadi panglima dan gubernur (Wazir) menggantikan pamannya yang wafat. setelah berhasil mengadakan pemulihan dan penataan kembali sistem perekonomian dan pertahanan Mesir, sholahuddin mulai menyusun strateginya untuk membebaskan BAitul MAqdis dari cengkraman tentara salib.


Sholahuddin terkenal sebagai penguasa yang menunaikan kebenaran, bahkan memberantas korupsi, kolosi dan nepotisme. tepat pada bulan September 1174, Sholahuddin menekan penguasa Dinasti Fatimiyyah supaya tunduk dan patuh pada khalifah Daulat Abbasiyyah di Baghdad. Belum cukup sampai di situ, tiga tahun kemudian sesudah kematian sultan Nuruddin. Sholahuddin melebarkan sayap kekuasaannya ke Suriah dan utara Mesopotamia. satu persatu wilayah penting berhasil dikuasainya : Damaskus (pada tahun 1174 M), Aleppo Halb (pada tahun 1138 M) dan Mosul (pada tahun 1186 M).

Sebagaimana diketahui, berkat perjanjian yang ditanda tangani oleh khalifah umar bin khatab dan Uskup Sophronius menyusul jatuhnya Antioch, damaskus, dan Yerusalem pada tahun 636 M, orang-orang islam, Yahudi dan Nasrani hidup rukun dan damai di suriah dan palestina. Mereka bebas dan aman menjalankan ajaran agama masing-masing di kota suci tersebut.

BERLANJUT KEBAGIAN 2

Komentar :

ada 0 comments ke “Shalahuddin Al-Ayyubi (bagian 1)”

Post a Comment